Selasa, 26 Februari 2013

Smallpox Si Pembunuh 300 Jiwa



Smallpox atau cacar adalah penyakit infeksi yang terjadi pada manusia. Cacar diyakini telah muncul pada populasi manusia sekitar 10.000 SM. Dalam bahasa latin, cacar dikenal dengan nama Variola atau Variola vera , turunan bahasa Latin, varius , yang berarti bintik atau varus berarti “jerawat”. Istilah “cacar” baru digunakan di Eropa pada abad ke-15 untuk membedakan Variola dari “cacar besar” (siflis).
                Selama abad ke-18 penyakit ini telah membunuh 400.000 orang dan penyebab sepertiga dari kebutaan di Eropa. Delapan puluh persen anak yang terinfeksi pun meninggal. Sementara itu, pada abad ke-20 meski vaksin telah ditemukan oleh Edwar Jenner, cacar bertanggung jawab atas kematian 300 juta orang di dunia.
                Pada awal 1950 saja, diperkirakan 50 juta kasus cacar terjadi di dunia setiap tahun. Sementara pada 1967, organisasi kesehatan dunia memperkirakan 15 juta orang terjangkit penyakit cacar dan mengakibatkan dua juta orang meninggal pada tahun itu.

                Penyabab cacar adalah salas satu dari dua varian virus, yakni Variola Mayor dan Variola Minor. Variola Mayor mengakibatkan penyakit yang lebih serius dengan angka kematian mencapai 30-35%. Variola Minor menyebabkan munculnya jenis penyakit yang lebih ringan (seperti dikenal sebagai alastrim, cottonpox, milkpox, whitepox, dan gatal Kuba).
                Cacar berlokasi di pembuluh darah kecil pada kulit, dalam mulut, dan tenggorokan. Di kulit, akan muncul ruam maculopapular  yang khas, kemudian berkembang berisi cairan lalu melepuh. Penularan cacar terjadi melalui udara yang terhirup yang mengandung virus Variola, semisal cipratan cairan dari mulut, hidung, atau mukosa rongga tenggorokan orang yang terinfeksi. Hal ini ditularkan dari satu orang ke orang lain yang berkepanjangan terutama kontak yang terjadi ketika saling berhadapan dengan orang yang terinfeksi atau objek terkontaminasi seperti tempat tidur atau pakaian.
                Virus cacar jarang menyebar di udara dalam ruang tertutup seperti bangunan, bus, dan kereta api. Virus dapat melewati plasenta, tapi insiden cacar bawaan relatif rendah. Cacar tidak menular dalam periode gejala awal. Penularan biasanya ditunda sampai munculnya ruam disertai oleh luka di mulut dan rongga tenggorokan.
                Umumnya, cacar menghasilkan ruam diskret , dimana pustula menonjol pada kulit secara terpisah. Penyebaran ruam terdapat berada di muka, padat pada daerah ekstremitas, dan lebih padat lagi bagian distal daripada proksimal. Termasuk telapak tangan dan telapak kaki.


(Source: Ensiklopedi Bencana oleh Farah Amalia)

0 komentar:

Posting Komentar