Selasa, 26 Februari 2013

Black Death



               Black death, wabah hitam atau maut hitam. Dinamai demikian kerena sesuai dengan gejala khas dari penyakit ini, yakni kulit penderita menghitam karena pendarahan subdermal. Maut hitam dikategorikan menjadi 3 tipe wabah, yakni wabah pes (infeksi pada kelenjar getah bening), wabah pneumonik (infeksi pada paru-paru), dan wabah septisemik (infeksi dalam darah,wabah ini paling mematikan dari ketiganya).

                                                            Penderita Black Death

              Maut hitam dimaulai tahun 1300-an. Setelah berjangkit di Asia, wabah tersebut menyerbu Mediterania dan Eropa pada 1348. Wabah ini menewaskan 20 juta orang Eropa dalam waktu enam tahun, yaitu seperempat dari seluruh populasi atau separo penduduk di daerah perkotaan yang dijangkiti paling parah. Jumlah total kematian di seluruh dunia akibat maut hitam diperkirakan mencapai lebih dari 75 juta rang. Mengakibatkan pengurangan populasi dunia 450 juta menjad sekitar 350-375 juta pada 1400.

                                                            (Black Death in Europe)
               Para ilmuan dan sejarawan awal abad ke-20 beranggapan bahwa maut hitam adalah wabah penyakit disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis dan disebarkan kutu dengan bantuan hewan seperti tikus hitam (Rattus rattus). Setelah terinfeksi leh bakteri Yersinia pestis, para korban diperkirakan akan mati dalam 60-180 hari.
                                                                 Bakteri Yersinia pestis
               Pandangan bahwa penyebaran penyakit maut hitam oleh tikus hitam muncul mengingat jauh sebelum terjadinya wabah, penganiayaan kucing di Eropa sering terjadi dikaitkan dengan hubungan kucing dengan setan dan penyihir. Bahkan, Paus Gregorius IX menyatakan kucing berasosiasi dengan iblis awal tahun 1200. Pembantaian massal kucing mengurangi pemangsa alami tikus terutama yang terinfeksi sehingga populasi tikus berkembang secara tidak wajar.
                Namun, baru-baru ini pandangan tersebut mulai disangsikan kebenarannya. Beberapa peneliti percaya bahwa penyakit, pada kenyataannya merupakan virus demam berdarah berdasarkan interpretasi epidemologi catatan sejarah penyebaran penyakit. 

(Source: Ensiklopedi Bencana oleh Farah Amalia)

0 komentar:

Posting Komentar