Black
death, wabah hitam atau maut hitam. Dinamai demikian
kerena sesuai dengan gejala khas dari penyakit ini, yakni kulit penderita
menghitam karena pendarahan subdermal. Maut
hitam dikategorikan menjadi 3 tipe wabah, yakni wabah pes (infeksi pada
kelenjar getah bening), wabah pneumonik (infeksi pada paru-paru), dan wabah
septisemik (infeksi dalam darah,wabah ini paling mematikan dari ketiganya).
Maut
hitam dimaulai tahun 1300-an. Setelah berjangkit di Asia, wabah tersebut
menyerbu Mediterania dan Eropa pada 1348. Wabah ini menewaskan 20 juta orang
Eropa dalam waktu enam tahun, yaitu seperempat dari seluruh populasi atau
separo penduduk di daerah perkotaan yang dijangkiti paling parah. Jumlah total
kematian di seluruh dunia akibat maut hitam diperkirakan mencapai lebih dari 75
juta rang. Mengakibatkan pengurangan populasi dunia 450 juta menjad sekitar
350-375 juta pada 1400.
(Black Death in Europe)
Para
ilmuan dan sejarawan awal abad ke-20 beranggapan bahwa maut hitam adalah wabah
penyakit disebabkan oleh bakteri Yersinia
pestis dan disebarkan kutu dengan bantuan hewan seperti tikus hitam (Rattus
rattus). Setelah terinfeksi leh bakteri Yersinia
pestis, para korban diperkirakan akan mati dalam 60-180 hari.
Bakteri Yersinia pestis
Pandangan
bahwa penyebaran penyakit maut hitam oleh tikus hitam muncul mengingat jauh
sebelum terjadinya wabah, penganiayaan kucing di Eropa sering terjadi dikaitkan
dengan hubungan kucing dengan setan dan penyihir. Bahkan, Paus Gregorius IX
menyatakan kucing berasosiasi dengan iblis awal tahun 1200. Pembantaian massal
kucing mengurangi pemangsa alami tikus terutama yang terinfeksi sehingga
populasi tikus berkembang secara tidak wajar.
Namun,
baru-baru ini pandangan tersebut mulai disangsikan kebenarannya. Beberapa
peneliti percaya bahwa penyakit, pada kenyataannya merupakan virus demam
berdarah berdasarkan interpretasi epidemologi catatan sejarah penyebaran
penyakit. (Source: Ensiklopedi Bencana oleh Farah Amalia)
0 komentar:
Posting Komentar