Pada
penghujung 2012 dunia perfilman Indonesia kembali menghadirkan karya film
terbaiknya. Film Habibie & Ainun adalah sebuah film yang di adaptasi dari
sebuah novel autobiografi yang berjudul sama karya mantan Presiden Republik
Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie. Film ini dirilis pada tanggal 20 Desember
2012. Film yang disutradarai oleh Faozan Rizal dan diproduseri oleh Dhamoo Punjabi dan Manoj Punjabi ini berhasil
memecahkan rekor 1,030,000 penonton dalam hanya 7 hari.
Film ini bukan hanya menceritakan kehidupan politik sang mantan presiden,namun film ini lebih
fokus kepada kisah cintanya dengan almarhum sang istri. Film ini menyajikan kisah
yang romantis,menyentuh dan mengharukan.
Telah lama menuntut ilmu di Jerman
semenjak kematian ayahnya di tahun 1955, Bacharuddin Jusuf Habibie, atau
yang akrab dengan nama panggilan Rudi (Reza Rahadian), kembali ke Indonesia
pada tahun 1962 untuk meninggalkan sementara risetnya dalam meraih gelar dokter
di bidang teknik akibat penyakit tuberkolosis yang ia derita. Saat
kepulangannya itulah, Rudi bertemu kembali dengan Hasri Ainun Besari, atau yang
lebih akrab disapa dengan Ainun (Bunga Citra Lestari), gadis yang juga seorang
dokter dan dahulu pernah menjadi teman satu sekolah Rudi ketika masa sekolah
menengah pertama. Setelah mereka dipertemukan kembali muncullah benih-benih
cinta diantaranya. Tidak membutuhkan waktu lama bagi Rudi dan Ainun untuk kemudian
melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
Tak lama setelahnya, Rudi
kemudian membawa Ainun untuk hidup bersamanya di Jerman dan tinggal di
sebuah flat kecil. Kondisi keuangan mereka yang serba pas-pasan membuat mereka
harus memutar otak demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak ada keluhan
yang keluar dari bibir Ainun begitupun dengan Habibie. Mereka tetap mendukung
satu sama lain.
Seiring
dengan mahligai pernikahannya yang berlangsung bahagia, dimana Rudi kemudian
dikaruniai dua orang putra, karirnya juga mampu melesat dengan cepat. Seusai
mendapatkan gelar dokternya dengan tesisnya yang berhubungan dengan teknik
kedirgantaraan meraih banyak pujian, Rudi kemudian diundang oleh banyak
perusahaan pembuat pesawat terbang untuk bekerja pada mereka. Sebuah kesempatan
yang sangat bagus, namun kecintaan Rudi pada tanah airnya telah membuatnya
bertekad untuk membangun sebuah pesawat terbang untuk negaranya. Kesempatan itu
akhirnya datang pada tahun 1973 ketika Presiden Republik Indonesia saat itu, Soeharto,
memintanya untuk kembali ke Indonesia dan mengaplikasikan kecerdasannya untuk
membangun negara – yang juga menjadi awal keterlibatan Rudi dalam dunia politik
Indonesia.
Di
tengah banyaknya intrik politik selama Rudi menjadi presiden, Ainun tetap sabar
mendukung dan setia mendampingi sang suami. Bukan hanya ujian dari dunia
politik saja, namun cinta Rudi dan Ainun harus diuji. Ainun divonis menderita
penyakit kanker usus besar. Ditengah perjuangan Ainun melawan penyakitnya, Rudi tetap setia
untuk mendampingi Ainun berjuang hidup. Hingga sang Mahapencipta menghendaki
untuk mengambil Ainun. Namun bagi Rudi cintanya tetap abadi.
Penampilan
para aktor dan aktris dalam film ini memang sangat menarik. Reza Rahardian
berhasil membawakan karakter Habibie dengan sangat baik. Kisah cinta yang
dikemas secara sederhana namun tetap menarik. Kisah cinta Habibi & Ainun
memang sudah menjadi kisah cinta bersejarah di Indonesia. Sangat mudah bagi
penonton untuk memahami cerita dalam film tersebut. Akting Reza dan Bunga mampu
membawa emosi penonton larut dalam cerita. Selain itu munculnya B.J. Habibie
membawa nuansa yang lebih nyata lagi. Namun,di sisi lain film ini menyajikan
beberapa adegan yang tidak layak untuk ditanyangkan kepada anak-anak dibawah
umur.
Bagi anda pecinta film romantis wajib untuk
menyaksikan film ini. Di dukung dengan kualitas akting para pemain membuat
cerita film ini lebih hidup. Film ini sebaiknya hanya ditonton untuk usia 17
tahun keatas.
2 komentar:
kak,kapan film Habibie & Ainun di putar di Televisi???
gak ngerti ya,,
sekarang aja loh dibioskop masih ada,,
Posting Komentar