Rabu, 23 Januari 2013

Resensi Novel : Maryamah Karpov


Akhir Pencarian Cinta

Judul             : Maryamah Karpov

Penulis          : Andrea Hirata

Penerbit        : Bentang Pustaka

Cetakan        : pertama, November 2008

Tebal             : 508 halaman


Maryamah karpov adalah novel tetralogi laskar pelangi ke empat. Di ceritakan pada novel sebelumnya perjuangan Ikal mencari wanita pujaannya dan kini Ikal telah kembali ke kampong halamannya di Belitong setelah bertahun-tahun belajar di Sourbone,Prancis. Kembali ke kampong halamannya membuat Ikal kembali berbaur dengan orang-orang Melayu disertai dengan cerita lucu tentang kebiasaan orang Melayu. Yang paling mengesankan adalah pertemuan kembali Ikal dengan teman-teman masa kecilnya yang tergabung dalam laskar pelangi yang telah tumbuh dewasa.

            Titik terang keberadaan A Ling mulai terlihat setelah seorang nelayan menemukan sejumlah mayat mengambang di laut. Tanda fisik berupa tato kupu-kupu hitam di tubuh mayat mengingatkan Ikal pada sosok A ling yang ternyata memiliki tanda serupa. Dia memiliki dugaan bahwa A ling berada di Pulau Batuan, sebuah gugusan pulau-pulau kecil yang sangat strategis bagi para pendatang haram untuk menyeberang ke Singapura. Di sekitar pulau inilah berkuasa para bajak laut yang terkenal bengis dan tak segan mencabut nyawa orang. Walaupun banyak tantangan berbahaya yang harus dihadapi,namun dengan tekat yang kuat Ikal berusaha untuk mendapatkan cintanya kembali . Untuk dapat sampai di Pulau Batuan itu tidak mudah. Tidak ada perahu nelayan yang berani melaut kesana. Maka satu-satunya cara adalah membuat perahu sendiri. Disinilah  kesulitan mulai dihadapi Ikal. Membuat perahu yang kuat dan kokoh bukan perkara yang mudah,diperlukan uang, tenaga, dan perhitungan yang tepat. Sedangkan Ikal tidak ahli dalam hal itu. Namun Ikal tidak menyerah, tekat dan semangat tetap membara untuk menemukan pujaan hatinya walaupun orang-orang di sekitar mencapnya sinting. Dengan bantuan sahabatnya Lintang dan Mahar Ikal dapat keluar dari kesulitan-kesulitan itu. Dengan proses yang penuh perjuangan dan cara pembuatan yang mengagumkan, kini Ikal telah berhasil membuat sebuah perahu yang luar biasa. “MIMPI-MIMPI LINTANG” itulah nama yang diberikan kepada perahu Ikal untuk mengenang jasa sahabatnya Lintang. Kini ikal sudah siap mencari A ling, akankah ikal akan menemukan A ling? Akankah cinta mereka berakhir indah?.
            Setiap kata dalam novel ini begitu indah hingga mampu menyihir pembacanya untuk dapat masuk kedalam kisahnya. Ditambah dengan budaya Melayu yang kental yang membuat kita merasa ada dalam cerita tersebut karena nuansanya digambarkan dengan jelas sehingga pembaca bisa merasakan suasana aslinya. Namun ada juga kekurangan dari novel ini, yaitu kita akan mengalami keganjalan setelah selesai membaca novel ini, karena tidak ditemukannya hubungan langsung antara judul dan isi cerita secara keseluruhan. Ada pula keanehan  cara Ikal dan Lintang mengangkat bangkai kapal Lanun dari dasar sungai yang sulit dimengerti.  Selain itu Ikal seorang lulusan perguruan tinggi luar negeri hanya menjadi pengangguran di desanya.
Di samping beberapa kekurangan tersebut, novel ini memiliki banyak keistemawaan sehingga menjadi bacaan wajib terutama bagi remaja. Nilai moral yang terkandung memberi banyak motivasi untuk kita agar selalu berusaha dan tidak mudah menyerah.

0 komentar:

Posting Komentar